Minggu, 28 September 2014

Sindrom Patah Hati & Reaksi Yang Terjadi Pada Tubuh

Diposting oleh Unknown di 19.47 0 komentar
Hai para pembaca, setelah beberapa waktu fakum, sekarang artikel Luqna hadir kembali dengan membahas tentang fenomena yang sering terjadi atau di alami oleh para remaja, namun bukan hanya terjadi pada remaja, namun orang dewasa bahkan anak-anak juga pernah mengalami hal ini,bahkan penulis sendiri sedang mengalaminya :D. Yaitu "Patah Hati".
Patah hati bukan terjadi akibat putus cinta atau kehilangan seseorang yang disayang, namun kehilangan hewat peliharaan juga bisa menyebabkan patah hati.
Jadi.. Mari kita bahas lebih lanjut tentang "Patah Hati"



Patah hati adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.

Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang anggota keluarga atau pasangan hidup, meski kehilangan orang tua, anak, hewan peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat bisa "mematahkan hati seseorang", dan sering dialami ketika sedih dan merasa kehilangan. Frasa ini mengarah pada sakit fisik yang dirasakan seseorang di dada sebagai dampak kehilangan tersebut, tetapi ada pula perpanjangannya yang meliputi trauma emosional ketika perasaan tersebut tidak dialami sebagai wujud sakit somatik. Meskipun "patah hati" biasanya tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi bernama "sindrom patah hati" atau kardiomiopati Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.

Ternyata sensasi yang Anda rasakan akibat patah hati ini ada alasannya dan tidak selalu berhubungan dengan kondisi mental. Tapi ada hormon dalam tubuh yang berperan menimbulkan rasa sakit tersebut.

Naomi Eisenberger, PhD dari University of California mengatakan, ketika putus hubungan dengan seseorang, otak sulit mengatasinya sendirian. Akibatnya, otak akan mengirimkan sinyal-sinyal ke tubuh untuk memberitahu bahwa yang Anda alami saat itu adalah rasa sakit.

Seperti dikutip dari Female First, otak Anda memiliki banyak hormon seperti oksitosin dan dopamin, yang merupakan hormon pembangkit rasa bahagia. Ketika seseorang merasa sedih atau marah, otak akan terganggu dan dua hormon tersebut akan pergi. Meninggalkan hormon stres di otak.

Dan ketika stres, otak akan mengirimkan kortisol dan epinephrine, hormon yang menimbulkan reaksi perlawanan dan melarikan diri. Reaksi ini bekerja maksimal jika Anda berada di situasi yang mengancam. Misalnya terjebak di kerusuhan atau bertemu rampok, hormon kortisol akan memicu otot untuk bergerak demi menghindarinya. Tapi saat sakit hati, Anda harus melarikan diri dari siapa? Tidak ada wujud nyatanya.

Oleh karena itu, hormon kortisol akhirnya 'lari' ke dada, membuat dada membengkak dan akhirnya timbul rasa sakit dan menekan. Hormon ini juga membuat aliran darah ke perut tidak lancar. Itulah sebabnya orang yang patah hati cenderung tidak enak makan. Tidak hanya itu, patah hati juga menyebabkan tubuh lebih 'rapuh' sehingga Anda lebih mudah terkena flu, pilek atau demam.

Efek patah hati bagi kesehatan fisik maupun mental amat merugikan. Tapi bisa diatasi, atau minimal dikurangi agar tidak sampai menurunkan kualitas hidup. Beberapa caranya adalah meditasi dengan menghirup napas dalam-dalam; mengeluarkannya secara perlahan. Dengarkan musik-musik bertempo cepat dan berkumpul dengan banyak teman yang suka berkelakar agar Anda lebih banyak tertawa. Cara ini bisa membantu tubuh melepaskan endorphin, salah satu hormon bahagia.

"Satu hal yang tak boleh Anda lakukan adalah mengunci diri di dalam kamar. Mengasingkan diri sendiri hanya akan membuat semuanya bertambah buruk. Cara apapun yang bisa membuat pikiran lebih ceria akan membantu menyembuhkan tubuh," ujar Gary Lewandowski, Ph.D, profesor psikologi di Monmouth University, New Jersey


Sekian artikel kali ini dengan pembahasan Patah Hati. Semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan anda tentang sindrom yang sering terjadi saat ini.
Sampai ketemu di artikel Luqna berikutnya.. :)
Share this article :
 

Catatan LuQna Copyright © 2014 Design by Zakuze